Mengenai Human MetaPneumovirus (hMPV) dan Rekomendasi
Human MetaPneumivirus (hMPV) merupakan yang virus yang menyerang pernapasan, dari keluarga Pneumoviridae. hMPV ini bukan termasuk virus yang baru, berbeda dengan Covid-19 yang saat itu akhir tahun 2029 baru muncul (new emerging). hMPV merupakan salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan akut pada anak-anak, orang lanjut usia, dan pasien dengan imunosupresi. hMPV pertama kali ditemukan pada tahun 2001, ketika diisolasi dari saluran pernafasan anak-anak dari Belanda. Patogen ini dianggap sebagai penyebab utama kematian pada bayi dibawah lima tahun. Beberapa penelitian menunjukan bahwa hMPV sangat lazim di seluruh dunia, mempengaruhi hingga 86% populasi bayi dibawah lima tahun secara global.
(Gambar 1. Sumber: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id )
Di Malaysia, tahun 2024 mendeteksi 327 kasus infeksi human human metapneumovirus (hMPV). Sedangkan pada di sepanjang 2023 tercatat 225 kasus. Di Indonesia, dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id bahwa hMPV sudah dilaporkan di Indonesia, virus HMPV berbeda dengan virus Covid-19 yang merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu. Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik..
Virus ini memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa, dengan gejala antara lain demam, batuk, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.
Penularan virus HMPV serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi, menyentuh benda yang terkontaminasi virus, mencium, memegang/berjabat tangan orang yang terinfeksi. Droplet merupakan cairan atau cipratan liur yang dikeluarkan seseorang dari hidung atau mulut saat bersin, batuk, bahkan berbicara. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada. hMPV dapat menyebabkan komplikasi yang lebih parah, seperti bronchitis, pneumonia (sesak nafas) karena menginfeksi dan mempengaruhi saluran pernapasan bagian bawah. hMPV juga dikaitkan dengan manifestasi gejala yang berhubungan dengan saraf, seperti ensefalitis dan kejang demam.
Gejala paling parah yang terkait dengan infeksi hMPV sering dilaporkan terjadi pada bayi berusia kurang dari satu tahun, namun sangat umum terjadi pada anak dibawah lima tahun. Faktor risiko tinggi pada bayi antara lain asma, kelahiran prematur, dan infeksi virus pernapasan lain sebelumnya, faktor-faktor ini menyebabkan bayi mengalami manifestasi penyakit yang lebih parah setelah infeksi hMPV. Temuan lain dari Ahmad Hasgemi seyed, dkk tahun 2020, kejadian kematian pada 3 anak dengan SARS-CoV-2 coinfeksi dengan hMPV pada tahun 2020. Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 10% hingga 12% penyakit pernapasan pada anak-anak disebabkan oleh HMPV. Sebagian besar kasus bersifat ringan, tetapi sekitar 5% hingga 16% anak-anak akan mengalami infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia.
Pada negara-negara dengan empat musim, hMPV meningkat pada musim dingin, dan puncaknya pada musim semi.
Bagaimana pencegahan terhadap infeksi hMPV? , Pencegahan hMPV dengan penularan melalui droplet, sama seperti virus influenza lainnya, menggunakan protokol kesehatan antara lain mencuci tangan dengan sabun (terutama saat sebelum makan, sebelum menyajikan makanan, sebelum memberi makan pada bayi/balita, setelah melakukan aktivitas , dan sebelum memegang area wajah), menggunakan masker saat mengalami gejala saluran pernafasan, menghindari kerumunan. Saat mengalami gejala infeksi saluran pernafasan mirip hMPV sebaiknya istirahat cukup, hidrasi (minum air putih yang cukup), pengobatan supportif, untuk kasus berat obat antivirus.
Infeksi hMPV tidak menjadi PHEIC (public health emergency International Concern / kedaruratan masyarakat yang meresahkan dunia), namun demikian rekomendasi yang perlu terkait hMPV antara lain:
- Masyarakat tidak perlu panik, namun perlu Langkah-langkah pencegahan, dan tatalaksana yang tepat jika mengalami gejala, terutama pada anak dibawah 5 tahun
- Memberikan komunikasi, Informasi, edukasi kepada masyarakat dan pelaku perjalanan
- Melakukan surveilans ILI-SARI baik di puskesmas, RS/klinik di wilayah maupun dipintu masuk bandara/Pelabuhan pada pelaku perjalanan oleh Balai Kekarantinaan Kesehatan.
Refererensi :
- Nicolas M.S. Galves, et al, 2021. Host Components That Modulate the Disease Caused by hMPV. Jurnal MDPI. Viruses 2021, 13(3), 519; https://doi.org/10.3390/v13030519. https://www.mdpi.com/1999-4915/13/3/519
- Hashemi SA, Safamanesh S, Ghasemzadeh-Moghaddam H, Ghafouri M, Mohajerzadeh-Heydari MS, Namdar-Ahmadabad H, Azimian A. Report of death in children with SARS-CoV-2 and human metapneumovirus (hMPV) coinfection: Is hMPV the trigger? J Med Virol. 2021 Feb;93(2):579-581. doi: 10.1002/jmv.26401. Epub 2020 Aug 21. PMID: 32767680; PMCID: PMC7436913.
- Biro Komunikasi dan pelayanan publik Kementerian Kesehatan RI. 2025. Virus HMPV ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa, Tidak perlu panik. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20250106/0247208/virus-hmpv-ditemukan-di-indonesia-menkes-mirip-flu-biasa-tidak-perlu-panik/
- Bagi pelaku perjalanan di pintu masuk negara, agar tetap mengisi eHAC (electronic Health Alert Card) sebagai kewaspadaan kesehatan yang sudah terintegrasi dengan aplikasi satu sehat.
Penulis :
Nur Idayanti, SKM, MKM
(Epidemiolog, BKK Kelas I Semarang Wilker Pelabuhan Tegal)