Analisis 5 (Lima) Besar Penyakit Potensian KLB dan Wabah dari Surveilans Berbasis Puskesmas (Buffer Area) Semarang Barat, Kota Semarang, Bersumber Data SKDR

Dalam melakukan analisis data penyakit, BKK Kelas I Semarang dapat memanfaatkan data surveilans penyakit yang bersumber data dari SKDR. Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) merupakan sangat erat kaitannya dengan kegiatan deteksi dini dan respons terhadap adanya ancaman penyakit potensial KLB/ wabah yang dapat menimbulkan public health emergency (kedaruratan kesehatan masyarakat) disuatu wilayah.

Salah satu data yang didapatkan data dari SKDR adalah data penyakit per minggu dapat bersumber data puskesmas, laboratorium, Rumah Sakit maupun event base surveilans (EBS). Melalui SKDR ini data dikumpulkan dari kunjungan pasien, dan diantry di SKDR, seluruh fasilitas Kesehatan yang sudah mempunyai akun SKDR dapat melihat situasi penyakit baik yang ada di wilayah kita maupun secara nasional. Namun data ini juga perlu dilakukan diolah, dianalisis untuk menjadi sebuah informasi dan dapat dilakukan diseminasi informasi terkait hal tersebut sehingga dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan sebagai respon dan dapat menjadi rekomendasi prioritas proram pencegahan dan pengendalian penyakit.

Berikut adalah 5 (lima) besar penyakit berbasis puskesmas di Semarang
Barat, Kota Semarang :

 

Berdasarkan data di atas, bahwa didapatkan pada minggu ke-1 sampai  dengan minggu ke-43 lima (5) besar  penyakit potensial KLB dan Wabah di Semarang Barat, Kota Semarang adalah Suspek Covid-19 (13.577 kasus), Diare akut (2.874 kasus), suspek demam typoid (746 kasus), suspek demam dengue (523 kasus) dan pneumonia (167 kasus). Hal ini artinya perlu kesiapsiagaan peningkatan kapasitas untuk mengurasi risiko terjadinya KLB/wabah. Diantaranya adalah adanya rencana kontigensi , adanya Tim Gerak Cepat (TGC), peningkatan kapasitas TGC, Peningkatan kapasitas petugas di faskes untuk deteksi dini kasus, penyiapan RDT, VTM, untuk deteksi dini, peningkatan kapasitas laboratorium, dan komunikasi,koordinasi serta kolaborasi dengan lintas program, lintas sector dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit potensial KLB-wabah yang ada di Semarang Barat, Kota Semarang, dan perlu dilakukan Table Top Exercise dan simulasi Bersama lintas sector dalam pengendalian KLB/ wabah terhadap penyakit tersebut.

Dalam SKDR juga dapat muncul alert (peringatan dini) terhadap penyakit potensial KLB-Wabah. Berikut alert peringatan dini yang muncul di SKDR Semarang Barat -Kota Semarang dalam kurun waktu minggu terakhir:

Gambar Alert (peringatan dini) dari SKDR yang muncul pada minggu ke-1 s/d 43
Semarang Barat

 

Pada gambar diatas menunjukan bahwa terjadi beberapa alert indikasi KLB atau tidak, yang perlu dilakukan verifikasi apakah kasus benar, dan penegakan diagnosanya, dan dilakukan respon kurang dari 24 jam. Beberapa alert yang muncul adalah suspek demam Typoid, Suspek Covid-19, suspek HFMD, dan suspek campak. Semua alert yang muncul dilakukan respon kurang dari 24 jam. Dari 5 besar kasus penyakit potensial KLB/Wabah juga memang sering muncul pada alert yang perlu dilakukan verifikasi dan respon.

Penulis     : Badar Kirwono, SKM.M.Kes, (Epidemiologi Kesehatan Ahli Madya)
Pengarah : dr. Nur Purwoko Widodo, M. epid (Kepala BKK Kelas I Semarang)

 

You may also like...