Mengenali Keberadaan Tikus dan Upaya Pencegahannya

Tikus dikenal sebagai binatang kosmopolitan, di mana bisa menempati hampir semua jenis habitat. Maka tidak heran hampir di semua tempat keberadaannya dapat ditemukan, tidak terkecuali di atas kapal. Aktif di malam hari (nokturnal) untuk mencari makan, namun tidak jarang juga terlihat di siang hari. Daya penciuman tikus termasuk baik; sebelum keluar sarang ia akan membaui lokasi untuk mencari makan.
Tikus termasuk ke dalam binatang pemakan tumbuh-tumbuhan seperti biji-bijian, umbi, dan buah-buahan. Namun, untuk tikus yang hidup berdampingan dengan manusia akan memakan semua bahan makanan yang tersedia sehingga dikenal juga sebagai binatang pemakan segala. Namun demikian, tikus memiliki sifat neofobia yaitu takut pada sesuatu yang baru. Dalam proses pengenalan dan pengambilan makanan, tikus melakukan pencicipan terlebih dahulu sampai dirasa aman untuk dimakan. Tikus mempunyai dua aktivitas puncak dalam mencari makanan, yaitu pada 1–2 jam setelah matahari terbenam dan 1–2 jam sebelum matahari terbit.
Sebagaimana diketahui, tikus dapat ditemukan di berbagai habitat dan tempat seperti hutan, rawa, tanah berbatu, maupun permukiman manusia. Berdasarkan jauh dekatnya habitat dengan manusia, tikus terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Domestik
Tikus kelompok ini mempunyai aktivitas yang berdampingan dengan manusia seperti di lingkungan rumah, kantor, gudang, ataupun sarana transportasi seperti terminal, stasiun, ataupun pelabuhan. Mereka menyukai tempat yang gelap seperti atap, sela-sela dinding reruntuhan bangunan, got saluran air, serta tempat penyimpanan bahan makanan.
Beberapa contoh tikus jenis ini adalah tikus rumah Rattus tanezumi, tikus got Rattus norvegicus, dan mencit Mus musculus.
2. Peridomestik
Aktivitas tikus kelompok ini berada di luar rumah seperti di sawah, ladang, perkebunan, ataupun pekarangan rumah.
Beberapa contoh tikus yang sering dijumpai yaitu tikus sawah Argiventer, tikus ladang Rattus exulans, dan tikus wirok Bandicota indica.
3. Silvatik
Kelompok tikus ini mempunyai habitat jauh dari kehidupan manusia, seperti di hutan atau pegunungan.
Tikus dalam rantai penularan penyakit termasuk ke dalam binatang pembawa penyakit, yaitu binatang selain arthropoda yang dapat menularkan, memindahkan, dan/atau menjadi sumber penularan penyakit. Penyakit yang ditularkan tikus termasuk ke dalam zoonosis. Penularan penyakit dari tikus bisa melalui urine, kotoran, gigitan, kontak langsung, ataupun ektoparasit yang berada di tubuhnya. Beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan tikus antara lain pes, leptospirosis, kecacingan, dan murine typhus, serta masih banyak lagi yang lainnya. Selain kerugian secara kesehatan, tikus juga dapat menyebabkan kerugian lain seperti kerusakan properti, korsleting akibat menggigit kabel, dan gangguan estetis lainnya.
Tanda-Tanda Keberadaan Tikus di Suatu Lokasi
Melihat berbagai kerugian tersebut, penting bagi kita untuk mengetahui keberadaan tikus di rumah maupun di lingkungan sekitar sebagai bentuk kewaspadaan terhadap potensi kerugian akibat keberadaan tikus yang tidak ditangani dengan baik. Berikut beberapa tanda-tanda keberadaan tikus di suatu lokasi :
1. Tikus hidup atau mati
Dengan ditemukannya tikus, baik hidup maupun mati, di sekitar lingkungan, dapat dipastikan bahwa lingkungan tersebut menjadi habitat atau tempat tinggal tikus. Hal ini dikarenakan tikus apabila sudah menemukan lingkungan yang cocok maka enggan untuk berpindah dan akan membentuk koloni di tempat tersebut.
2. Jejak atau run way
Jejak tikus dapat dikenali dengan tapak – tapak kecil biasanya berada di tepian tembok. Hal ini dikarenakan tikus tikus tidak suka bergerak menyilang di dalam ruangan kecuali pada kondisi yang mendesak. Selain itu bulu tikus yang berlemak akan meninggalkan warna kehitaman pada jalur yang biasa dilewati hal ini bisa dengan mudah kita amati baik di dinding ataupun lubang – lubang ventilasi. Jika terdapat warna kehitam – hitaman pada area tersebut dapat dimungkinkan ada tikus di rumah kita.
3. Suara tikus
Tanda ini sangat khas, hampir semua orang tahu suara tikus. Suara mendecit khas seperti “cit cit cit” dapat menjadi tanda bahwa ada tikus di sekitar lingkungan kita.
4. Bekas gigitan
Tikus mempunyai gigi seri yang selalu tumbuh dan apabila dibiarkan dapat menembus tulang tengkorak tikus sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut tikus akan mengerat benda-benda keras untuk memangkas giginya.
Benda seperti kayu, plastik, aluminium ataupun kabel dapat menjadi sasaran tikus untuk memangkas giginya. Sehingga apabila ditemukan kayu atau benda-benda dengan bekas gigitan khas maka dimungkinkan tikus telah berada dilingkungan tersebut.
5. Kotoran dan bau urin tikus
Hal lain yang dapat menjadi penanda keberadaan tikus adalah ditemukannya kotoran dan bau urin tikus. Bau urin tikus sangat khas dan menyengat, serta berbahaya karena dapat menjadi media penularan leptospirosis.
Selain urin, kotoran tikus juga dapat menjadi penanda keberadaannya. Bahkan, dengan melihat kotoran kita bisa mengetahui jenis tikus yang ada. Hal ini dikarenakan setiap spesies tikus mempunyai bentuk dan ukuran kotoran yang berbeda-beda.
Hal lain yang dapat dilihat dari kotoran tikus adalah sudah berapa lama tikus itu berada dengan melihat tekstur atau kekeringan kotoran tersebut. Apabila tekstur masih basah maka tikus baru saja berada dilokasi tersebut.

Langkah Pencegahan Agar Tikus Tidak Betah di Lingkungan Kita
Setelah mengetahui tanda-tanda keberadaan tikus, penting untuk melakukan pencegahan agar tikus tidak betah tinggal di sekitar kita. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
-
Jangan membiarkan ada makanan tercecer di rumah.
Salah satu hal yang mengundang tikus masuk ke rumah adalah adanya makanan. Oleh karena itu simpan makanan pada tempat yang aman dan tidak bisa dijangkau oleh tikus. -
Tutup lubang-lubang yang dapat menjadi akses masuk tikus seperti saluran air pada wastafel atau pembuangan limbah.
-
Jangan ada tumpukan sampah baik di dalam ataupun di luar rumah, hal ini dikarenakan berpotensi sebagai tempat tikus mencari makanan.
-
Jaga kebersihan lingkungan, dengan lingkungan yang bersih dan rapi tikus akan enggan untuk beraktivitas karena dapat dengan mudah terlihat dan tertangkap oleh pemangsanya.
Di atas adalah beberapa cara untuk mengenali dan mencegah keberadaan tikus di lingkungan sekitar rumah kita. Dengan melakukan pencegahan sedini mungkin, diharapkan dapat mengurangi risiko kerugian yang diakibatkan oleh tikus.
Daftar Bacaan
-
Permenkes No. 50 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit.
-
Tikus Jawa: Teknis Survei di Bidang Kesehatan. Penerbit Bapelitbangkes Kemenkes RI, 2016.
Penulis: Akhmad Windarto, SKM (Wilker Pekalongan)




















>