RANGKAIAN KEGIATAN PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 58 BBTKL PP DAN KKP SE-JATENG DAN DIY
Menilik kembali ke belakang pada era 50-an, penyakit malaria merupakan penyakit rakyat yang terbanyak penderitanya dan berjangkit di seluruh Indonesia. Ratusan ribu jiwa tewas akibat malaria yang sebenarnya, melalui penyelidikan dan pengalaman penyakit malaria di Indonesia dapat dieliminasi. Oleh karena itu pemerintah melakukan usaha pembasmian malaria (malaria eradication) yang berarti melenyapkan malaria dari penjuru tanah air.
Untuk mencapai hal tersebut, pada tahun 1959 dibentulah Dinas Pembasmian Malaria yang pada bulan Januari 1963 dirubah menjadi Komando Operasi Pembasmian Malaria (KOPEM). Pembasmian malaria ditangani secara bersama oleh pemerintah, WHO, USAID dan direncanakan pada tahun 1970 malaria akan hilang dari bumi Indonesia.
Pembasmian malaria dilakukan dengan menggunakan obat baru yaitu DDT, dengan penyemprotan secara masal rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali dan Lampung. Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh Bung Karno selaku Presiden RI pada tanggal 12 November 1959 di desa Kalasan, sekitar 10 km di sebelah timur kota Yogyakarta, Selanjutnya, kegiatan tersebut dibarengi dengan kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat. 5 tahun kemudian, kurang lebih 63 juta penduduk telah mendapat perlindungan dari penyakit malaria.
Peristiwa tersebut merupakan upacara simbolis penyemprotan nyamuk, yang diiringi dengan kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat. Peristiwa itu kemudian dikenal sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN), yang setiap tahun terus menerus diperingati sampai sekarang. Berkaitan dengan pelaksanaan HKN KE 58 diselenggarakan coffee morning Cofee Morning dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 58 dengan tema penguatan pelayanan Surveilans dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Pintu Masuk Negara dan Wilayah.
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit serta Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah Unit Pelaksana Teknis dilingkungan Kementerian Kesehatan dibawah dan bertanggung jawab pada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, berupaya melakukan peningkatkan pelayanan kekarantinaan di pintu masuk negara dengan menjabarkan tujuan dan sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi, target kinerja dan kegiatan. Kolaborasi dan sinergi antara BBTKL PP dan KKP sangat diperlukan dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit di pintu masuk/wilayah, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat tersebut, dibutuhkan program kesehatan yang bersifat preventif dan promotif salah satunya adalah Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). berbagai kegiatan dilakukan untuk mendukung pencegahan dan pengendalian penyakit, di pintu masuk negara dilakukan upaya kekarantinaan.
Dalam rangka menumbuhkan kembali semangat dalam Hari Kesehatan Nasional, Panitia HKN ke 58 juga melakukan serangkaian kegiatan perlombaan catur, tenis meja, badminton, dan futsal yang diikuti oleh BBTKLPP Yogyakart, KKP Semarang, KKP Cilacap, KKP Yogyakarta.
Penulis : Penulis : M. Pujianto, SKM, M.Kes