Menjaga Keamanan Pangan di Pelabuhan Karimunjawa

Pelabuhan Karimunjawa merupakan pintu utama aktivitas masyarakat dan wisatawan menuju Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Aktivitas mobilitas tinggi di kawasan ini berdampak pada meningkatnya kebutuhan konsumsi pangan cepat saji yang disediakan oleh warung-warung di sekitar pelabuhan.
Namun, tingginya aktivitas perdagangan pangan di area pelabuhan berpotensi menimbulkan risiko kontaminasi makanan akibat faktor lingkungan seperti kebersihan air, sanitasi, dan pengelolaan limbah. Karakteristik lingkungan pelabuhan yang terbuka dan dekat dengan laut menyebabkan kelembaban tinggi, paparan debu dari aktivitas bongkar muat, serta potensi pencemaran air laut dan udara. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kebersihan dan keamanan pangan yang dijajakan oleh warung sekitar pelabuhan
Salah satu upaya strategis dalam pengawasan keamanan pangan yang dilakukan oleh Tim Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Semarang Wulayah Kerja (Wilker) Pelabuhan Karimunjawa adalah melalui inspeksi kesehatan lingkungan pada Tempat Pengolahan Pangan (TPP). TPP mencakup berbagai jenis fasilitas, seperti rumah makan, kantin, katering, hingga jasa boga. Inspeksi ini dilakukan setiap 1 bulan sekali untuk memastikan bahwa seluruh proses pengolahan pangan dilakukan sesuai prinsip higiene dan sanitasi, sehingga produk pangan aman, layak, dan bermutu.

Tujuan IKL TPP:
1. Menilai kondisi sanitasi lingkungan TPP
2. Memastikan penerapan higiene dan sanitasi pangan
3. Mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko kontaminasi pangan baik dari faktor biologis, kimia, maupun fisik.
4. Memberikan rekomendasi perbaikan dan pembinaan kepada pengelola TPP agar memenuhi standar kesehatan lingkungan sesuai peraturan yang berlaku.

Inspeksi TPP di Indonesia berpedoman pada beberapa regulasi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan.

Kegiatan inspeksi dilakukan melalui beberapa tahapan:
1. Persiapan – Meliputi pengumpulan data awal, penentuan jadwal, dan penyusunan daftar periksa (checklist) sesuai standar.
2. Pelaksanaan di Lapangan – Petugas melakukan observasi langsung dan wawancara dengan pengelola
3. Penilaian – Menggunakan sistem skoring untuk menentukan tingkat risiko.
4. Pelaporan dan Rekomendasi – Hasil inspeksi dituangkan dalam laporan tertulis berisi temuan, skor, dan rekomendasi perbaikan.
5. Tindak Lanjut dan Pembinaan – TPP yang belum memenuhi syarat diberikan waktu untuk memperbaiki, kemudian dilakukan inspeksi ulang.

Hasil inspeksi menunjukkan bahwa area luar TPP secara keseluruhan memperoleh nilai 54, mengindikasikan bahwa kebersihan lingkungan warung di sekitar pelabuhan masih perlu ditingkatkan. Meskipun demikian, hasil penilaian di dalam warung menunjukkan kondisi yang lebih baik. Warung 1, warung 2, warung 3, dan warung 4 yang ada di area perimeter pelabuhan masing-masing memperoleh skor dengan kategori cukup baik meskipun masih terdapat ketidaksesuaian pada tahap pengolahan pangan.
Sementara itu, dua warung lainnya yang berada pada area buffer pelabuhan lebih menunjukkan kebersihan yang baik, peralatan yang terawat, dan pengolahan makanan yang memenuhi prinsip higiene sanitasi. Secara keseluruhan, pengawasan ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar warung makan di Pelabuhan Karimunjawa telah menerapkan sanitasi yang cukup baik, namun pembinaan lanjutan tetap diperlukan pada aspek kebersihan area luar dan proses pengolahan untuk mencapai standar yang lebih optimal. Melalui kegiatan pengawasan berkelanjutan, diharapkan keamanan pangan di kawasan pelabuhan dapat terus meningkat dan memberikan kenyamanan bagi seluruh pengunjung Karimunjawa.

Manfaat Inspeksi Kesehatan Lingkungan TPP:
1. Meningkatkan mutu dan keamanan pangan.
2. Mencegah kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan.
3. Mendorong perilaku higienis penjamah pangan.
4. Memberikan jaminan kepercayaan kepada konsumen.
5. Mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Kesimpulan
Inspeksi kesehatan lingkungan di warung-warung sekitar Pelabuhan Karimunjawa merupakan langkah nyata dalam menjaga keamanan pangan di wilayah pelabuhan. Faktor-faktor seperti kualitas air bersih, sanitasi lingkungan, higiene penjamah pangan, dan pengelolaan limbah harus diperhatikan secara terpadu. Melalui kolaborasi antara petugas kesehatan lingkungan, pengelola pelabuhan, dan pelaku usaha makanan, upaya ini dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekaligus mendukung pariwisata sehat dan berkelanjutan di Pelabuhan Karimunjawa.

You may also like...