Sistem Informasi Geografis Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang
Geographical Information System (GIS) Sistem Informasi Geografi atau Geographical Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini meng-capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi
Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data Banks for Development. Munculnya istilah sistem informasi geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS atau SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLICanadian Land Inventory). Beberapa tahun kedepan SIG diprediksi akan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar lagi dalam sektor kesehatan. Salah satu institusi yang membuat analisanya adalah CDC yang mengungkapkan pemanfaatan SIG ke depannya, berdasarkan sepuluh fungsi pokok sektor kesehatan masyarakat Sistem Informasi Geografis (SIG) memiliki beberapa keuntungan dalam metode konvensional yang digunakan dalam perencanaan, manajemen dan penelitian kesehatan :
1.Manajemen data SIG memberikan kamampuan bagi pengguna untuk menyimpan, mengintegrasikan, menampilkan dan menganalisis data dari level molekuler terhadap resolusi satelit kepada komponen spasial yang diperoleh dari sumber data yang berbeda.
2.Visualisasi SIG merupakan alat yang akurat untuk menghadirkan informasi spasial terhadap level secara individu dan melakukan model prediksi.
3.Analisis overlay/Timpang susun SIG dapat melakukan analisis secara bersusun dari bagian informasi yang berbeda. Ini sangat membatu dalam pengambilan keputusan, dan penelitian medis terhadap pemodelan multi-kriteria yang membantu dalam memahami hubungan antara prevalensi penyakit dan gambaran yang spesifik.
4.Analisis statistik SIG dapat menyelesaikan kalkulasi spesifik, seperti proporsi populasi dalam suatu radius tertentu dari suatu pusat kesehatan dan juga mengkalkulasi jarak dan area sebagai contoh jarak suatu masyarakat ke pusat kesehatan serta area yang dicakup oleh program kesehatan tertentu (cakupan).
5.Query SIG memberikan interaksi pertanyaan untuk mendapatkan intisari informasi yang dimasukkan dalam peta, tabel, grafik, dan juga dapat menjawab pertanyaan dari lokasi, kondisi, trend dan pola spasial.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kantor Kesehatan disebutkan bahwa KKP Kelas II Semarang bertempat kedudukan di Wilayah Provinsi Jawa Tengah. KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak risiko kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan obat, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) serta pengamanan terhadap penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Sebaran lokasi KKP Semarang berdasarkan data Geographical Information System sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
1.Dodiet Aditya Setyawan. pengantar SIG(manfaat SIG dalam kesehatan masyarakat). Surakarta: Poltekkes Kemenkes Surakarta; 2014.
2.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kantor Kesehatan. Jakarta; 2020
Penulis : M. Pujianto, SKM, M.Kes